Matriks BCG adalah empat sel (2 dari 2) matriks yang digunakan untuk melakukan analisis portofolio bisnis sebagai langkah dalam perencanaan strategis yang didesain secara spesifik untuk mendorong usaha perusahaan multidivisi dalam merumuskan strategi tersebut.
Keempat kuadran dalam matriks BCG adalah :
1. Tanda Tanya (Question Mark)
Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relative yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industry yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, perkembangan pasar atau pengembangan produk) atau menjualnya. Contoh perusahaan yang termasuk kedalam divisi Question Mark adalah PT Agronesia dan PD Jasa Kepariwisataan.
2. Bintang (Star)
Bisnis di kuadran II mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relative yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. Contoh perusahaan yang termasuk kedalam divisi Star adalah PT Bank Jabar Banten.
3. Sapi Perah (Cash Cow)
Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar relative yang tinggi tetapi bersaing dalam industry yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkannya, mereka seringkali diperah untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu. Divisi sapi perah harus dikelola untuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Contoh perusahaan yang termasuk kedalam cash Cow adalah PT Jasa Sarana.
4. Anjing (Dog)
Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relative yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah anjing dalam portofolioperusahaan, karena posisi internal dan eksternalnya lemah. Bisnis ini sering kali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment. Contoh perusahaan yang termasuk kedalam divisi Dog adalah PD Agribisnis dan Pertambangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar